Mutiara Kata

Kekuatan Sejati Seorang Guru adalah takala kita mampu menjadikan diri kita dan siswa kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan satu semangat "Man Jada Wajadda"

Selasa, 01 Mei 2012

Televisi


Mengenal Jenis-Jenis Display Televisi

§  Di pasaran, kita mengenal beberapa display yang biasa digunakan untuk televisi. Ada LCD, projection dan plasma. Apa sih yang membedakannya?
§  Pastinya teknologi yang dipakai berbeda, termasuk material utama yang digunakan berasal dari zat yang sama sekali berseberangan. Contohnya LCD mengandalkan Liquid dan plasma yang bermain di gas.
§  Untuk lebih jelasnya, berikut uraian satu persatu teknologi dan cara kerja beberapa display yang dipakai untuk layar televisi.
§  1. Rear Projection TV (RPTV)
§  Cara kerja display rear projection TV, sesuai namanya adalah memproyeksikan gambar dari belakang TV menuju permukaan dalam dari layar depan TV. RPTV yang berbasis pixel memang membuatnya tampil cukup tipis dengan kemampuan reproduksi gambar yang lebih baik. RPTV berbasis pixel ini sebenarnya dapat dibedakan menjadi beberapa kategori antara lain: Transmissive 3 LCD, LCOS, D-ILA, SXRD dan DLP.
§  1.a. Transmissive 3 LCD 
Transmissive 3 LCD menggunakan 3 High–temperature Polysilicon (HTPS) TFT LCD. HTPS dikenal memiliki pergerakan elektron yang lebih baik , berkat hal itu sistem proyeksi transmissive 3LCD bisa mencapai rasio aperture tinggi dengan mudah, sehingga dihasilkan display berluminansi tinggi.
Untuk sistem optikalnya, transmissive 3 LCD menggunakan tiga panel transmissive HTPS . Panel tersebut mengontrol transmisi cahaya melalui kristal cair. Selanjutnya, cermin Dichroic, yang menyalurkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu, memecah cahaya dari lamu menjadi tiga warna primer (RGB). Cahaya dari setiap warna kemudian akan melewati sebuah panel LCD sesuai warnanya. Sebuah prisma Dichroic lalu akan mengkombinasi ulang cahaya tadi dan memproyeksikan ke layar menjadi gambar berwarna.
Penggunaan HTPS dengan rasio aperture tinggi memungkinkan sistem 3 LCD lebih efesien dalam hal pencahayaan dan memiliki kemampuan mencapai tingkat brightness yang sangat baik. Berkat alokasi satu LCD untuk setiap warna RGB maka dapat dicegah adanya interferensi warna dan color breakup. Namun kelemahannya terletak kontras rasio yang lebih rendah dibanding sistem RPTV yang lain.
§  1.b. Liquid Crystal on Sillicon (LCoS)
Teknologi display ini menggunakan panel LCD reflective. System LCoS lebih mudah dikembangkan menjadi panel high definition dari pada system lainnya pada LCD yakni 3LCD.
Konstruksi LCoS dibuat dari layer kristal cair yang dijepit chip IC dan lembaran kaca. Prinsip kerjanya, cahaya akan memasuki perangkat LCoS dan memantul pada elektroda cermin. Sebuah lensa proyeksi kemudian akan menguatkan cahaya yang terpantul dan memfokuskan gambar kelayar.
LCoS dapat dibedakan menjadi: Sistem 3-LCoS untuk ketiga warna primer dan sistem single-panel yang menggunakan parangkat LCoS dan sebuah color wheel.
Panel LCoS memiliki rasio aperture yang lebih besar daripada panel LCD HTPS. Sehingga panel ini dapat menghasilkan layar yang lebih terang dan lebih mudah dikembangkan sebagai panel high definition. Namun saying, sistem optikal LCoS memiliki struktur yang kompleks , menyebabkan biaya pembuatannya menjadi tinggi
§  1.c. Direct Drive Image Light Amplifier (D-ILA)
Teknologi ini merupakan pengembangan dari system LCoS. Perbedaannya, D-ILA dibuat dengan menyekat kristal cair diantara sebuah silikon single-crystal LSI dan pelat kaca. Cahaya yang memasuki perangkat D-ILA kemudian dipantulkan pada elektroda cermin. Sebuah lensa proyeksi selanjutnya akanmenguatkan pantulan cahaya tadi dan memfokuskan gambar ke layar.
Keunggulan D-ILA adalah : kontras rasionya tinggi, respon pixel cepat dan ketajaman gambar bergerak bagus. Serupa dengan sistem LcoS, sistem optikal D-ILA juga tergolong kompleks sehingga membutuhkan biaya pembuatan yang tinggi.
§  1.d. Silicon X-tal Reflective Dispaly (SXRD)
Seperti halnya D-ILA, SXRD merupakan sama-sama varian dari LCoS. Keunggulan SXRD terletak pada kontras rasio yang tinggi dan waktu respon yang cepat. Hal ini membuatnya cocok sebagai panel high definition.
-Digital Light Processing (DLP)
Sebuah teknologi yang menggunakan digital micromirror device (DMD) yang berukuran sangat kecil sebagai alat utamanya. Ribuan kaca/mirror dalam DMD ini merefleksikan cahaya kedalam screen/layar . masing-masing kaca tersebut dapat meng-turn on dan turn off ribuan kali perdetik, maka teknologi inipun memiliki keunggulan dalam menghasilkan 1024 bayangan abu-abu.
Pembentukan gambar pada teknologi ini adalah dengan menggunakan chip DMD, bagian permukaannya berisikan kaca microscopis yang masing-masing menghubungkan satu pixel dalam sebuah gambar. Setiap kaca dapat di putar untuk merefleksikan cahaya. Sedangkan untuk penambahan warna terjadi saat proses pembuatan gambar melalui perputaran color wheel (menggunakan proyektor single chip) atau proyektor tiga chip (red, green, blue). Color wheel di tempatkan diantara sumber sinar dan chip DMD yang ketika dilewati sinar berwarna dan direfleksikan pada kaca untuk menentukan tingkat kegelapan.
§  2. Plasma Display (PDP)
PDP memiliki tipe self emitting display, yaknii menggunakan cahaya yang dipancarkan dari pelepasan plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut dilakukan penyekatan dari sebuah pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada permukaan interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R, G dan B pada permukaan pelat tadi. Ketika voltase listrik dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang meransang fosfor untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Sesuai karakteristiknya, self emitting display memiliki kelebihan pada waktu respon pixel yang lebih pendek dibanding pada display lain yang membutuhkan cahaya luar. Selain itu, PDP memiliki sudut pandang (viewing angle) horisontal dan vertikal hingga lebih dari 170° . Juga kontras rasionya yang lebih kuat dibanding dengan LCD (terutama di ruangan gelap).
PDP membutuhkan dua elektroda display untuk setiap sel discharge. Akibatnya, peningkatan jumlah pixel harus diikuti dengan penurunan ukuran sel discharge. Sedangkan sebuah sel memiliki batas minimum hingga ukuran tertentu ia bisa dikecilkan. Hal inilah yang membatasi resolusi PDP, dan menjadi alasan kekalahan plasma untuk direproduksi di ukuran layar yang kecil (?40 inchi)
§  3. Liquid Crystal Display (LCD) 
LCD terdiri dari sebuah panel yang berupa sebuah layer tipis dari kristal cair dijepit diantara dua pelat kaca. LCD tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu LCD menggunakan cahaya backlight sebagai sumber cahayanya. Sumber ini biasanya berupa sebuah lampu dan sebuah mekanisme yang secara seragam menyebarkan cahaya.
Backlight ada dua macam: Backlight dengan pencahayaan langsung ditempatkan di belakang panel LCD, dan backlight dengan pencahayaan samping, yang beroperasi dari bagian sisi panel LCD.
TV LCD layar lebar umumnya menggunakan metode backlight pencahayaan langsung plus beberapa cold cathode flourescent lamp (CCFL) berdiameter kecil sebagai sumber cahaya . CCFL ini memiliki umur pakai yang panjang.
Untuk penampil warna, LCD menggunakan filter warna yang akan melewatkan warna (R), Hijau (G) dan biru (B). Dsplay ini memiliki saturasi yang bagus dan kontras rasio yang baik pada ruangan terang.
Umumnya LCD layar besar menggunakan active-matrix TFT (Thin Film Transistor) untuk menggerakan display, dengan satu perangkat TFT switching bagi setiap pixel.
Sistem active-matrix TFT memiliki kelebihan karena crosstalk lebih rendah dan kontras rasio lebih besar pada pencahayaan terang daripada tipe pasive-matrix. Keunggulan lain dari active matrix juga lebih mampu menangani gambar high definition. Selain itu, proses pembuatan TFT LCD konon lebih sederhana daripada pasive-matrik LCD sehingga biaya menjadi lebih rendah.

1 komentar:

  1. The Biggest & Best Casino Site in the World
    If you love slots and table games, The biggest casino site in the world is It's great for those who like luckyclub.live to play for free and want to have fun

    BalasHapus